Jumat, 28 September 2012

Model Komunikasi Shannon and Weaver


Shannon adalah seorang insiyur yang bekerja di Bell Telephone  dan berkepentingan dengan penyampaian pesan yang cermat melalui telepon.
Weaver mengembangkan konsep Shannon untuk menerapkan pada semua bentuk komunikasi. Sejak saat itulah istilah komunikasi dipergunakan dalam pengertian yang amat luas yang mencakup semua produser dimana pikiran seseorang mempengaruhi pikiran orang lain. Ciri Utama Model Shannon dan Weaver Menggambarkan suatu proses komunikasi yang linear / satu arah.

Elemen dasar dari model ini :

·         Sumber informasi (source)
·         Pemancar (transmitter)
·         Alat penerima (receiver)
·         Tujuan (destination)
·         Unsur sumber gangguan (noise source).

        
       Akibat dengan adanya sumber gangguan (noise source) :

·           Pesan (message) yang disampaikan oleh sumber informasi(info source) tidak sampai tujuan (destination)
·           Penerima salah mengartikan pesan
·           Pesan justru diterima oleh orang lain.

Analisis Fungsi Teori Matematik Shannon dan Weaver 


1.      Fungsi Menerangkan dalam Percakapan

·         Sumber informasi adalah benak (brain)
·         Pemancar adalah mekanisme suara yang menghasilkan isyarat
·         Saluran adalah udara.

2.      Fungsi Menentukan Teori

Teori pertama yang menemukan sumber gangguan (noise) dalam proses komunikasi dan sangat berpengaruh dalam perkembangan model-model dan teori-teori selanjutnya.
Dalam realitasnya teori Shannon dan Weaver ini memberikan sumbangan besar terhadap konsep messege yang dipengaruhi entropy(ketidakpastian) dan redundancy(pengulangan) serta keharusan dalam melakukan keseimbangan dalam menuju efesiensi komunikasi
3.      Fungsi Meramalkan/Memprediksikan dapat diterapkan dalam berbagai konteks komunikasi seperti :

·         komunikasi antara pribadi
·         komunikasi public atau komunikasi massa

Analisa konsep gangguan atau noise menurut teori ini adalah
Setiap rangsangan tambahan dan tidak dikehendaki  dapat mengganggu kecermatan pesan yang disampaikan (Mulyana, 2001 : 138).
Contoh :
·         Suatu panggilan telepon
·         Musik yang hangar bingar disebuah pesta
·         Sirene diluar rumah.



 








Faktor noise dapat menimbulkan ketidakpastian (entropy)  yang akan berdampak pada alternatif pilihan yang merupakan pengulangan (redudancy), baik dengan kata yang sama maupun kata yang artinya sama.
Contohnya ketika kita sedang berada dalam lingkup pesta, kemudian kita memesan sebuah minuman kepada pelayan. Karena adanya faktor noise yaitu suara musik yang kencang maka terjadi ketidakpastian (entropy) isi pesan. Sehingga kita perlu pengulangan kata (redudancy) dengan tujuan pesan yang disampaikan dapat jelas diterima.

Kesimpulan :

Semakin banyaknya noise maka semakin besar entropy yang ditimbulkan dan semakin melimpahnya informasi. Sebaliknya, penyampaian pesan yang disusun secara baik tanpa gangguan maka tidak ada ketidakpastian pesan atau semua pesan tersebut pasti.

Selasa, 18 September 2012

Penemuan Teknologi Tahun 1900 - 1930

Perkembangan Industri Film (1900)

Tahun 1906 hingga 1916 memiliki sejarah penting bagi perkembangan film dunia karena pada rentang waktu tersebut, lahir film-film yang berkualitas dan bintang film yang akhirnya membentuk industri perfilman besar di Amerika dengan nama “Hollywood”. Masa-masa kebangkitan film ini disebut “Age of Griffith”, yang diambil dari nama Griffith, orang yang menjadikan film sebagai media yang dinasmis dan menarik.

Di indonesia, film pertama kali diperkenalkan pada 5 Desember 1900 di Batavia (Jakarta). Pada masa itu film disebut “Gambar Idoep”. Pertunjukan film ini digelar di Tanah Abang. Film adalah sebuah film dokumenter yang menggambarkan perjalanan Ratu dan Raja belanda di Deen Haag. Pertunjukan pertama ini kurang sukses karena harga karcisnya dianggap terlalu mahal. Sehingga pada 1 Januari 1901, harga karcis dikurangi 75% untuk merangsang minat penonton

Film cerita pertama kali dikenal di Indonesia pada tahun 1905 yang diimpor dari Amerika. Film-film impor ini cukup laku di Indonesia, Jumlah penonton dan bioskop pun meningkat. Daya tarik tontonan baru ini ternyata mengagumkan. Film lokal pertama kali diproduksi tahun 1926. Sebuah film cerita yang masih bisu. Karena pada tahun tersebut, di belahan dunia lain film-film bersuara sudah mulai diproduksi

Pada tahun 1926 seorang produser bernama David memproduksi film Indonesia pertama yang berjudul “Lady Van Java”. Film sebagai media, mampu menceritakan suatu topik masalah dengan menggunakan alur visualisasi sedemikian rupa, sehingga membuat orang mencerna pesoalan dan mengerti duduk perkara lebih cepat. Namun, film menyuburkan budaya intat karena membuat orang jadi lebih suka menonton ketimbang membaca










Perkembangan Radio


Film cerita pertama kali dikenal di Indonesia pada tahun 1905 yang diimpor dari Amerika. Film-film impor ini cukup laku di Indonesia, Jumlah penonton dan bioskop pun meningkat. Daya tarik tontonan baru ini ternyata mengagumkan. Film lokal pertama kali diproduksi tahun 1926. Sebuah film cerita yang masih bisu. Karena pada tahun tersebut, di belahan dunia lain film-film bersuara sudah mulai diproduksi

Pada tahun 1926 seorang produser bernama David memproduksi film Indonesia pertama yang berjudul “Lady Van Java”. Film sebagai media, mampu menceritakan suatu topik masalah dengan menggunakan alur visualisasi sedemikian rupa, sehingga membuat orang mencerna pesoalan dan mengerti duduk perkara lebih cepat. Namun, film menyuburkan budaya intat karena membuat orang jadi lebih suka menonton ketimbang membaca



Musik Pertama di Radio



Pada tahun 1919, Dr. Frank Conrad bereksperimen dengan menyiarkan music di radio, sehingga setahun sesudah itu, masyakarat Amerika Serikat dapat menikmati siaran radio yang teratur. Keunikan dari radio adalah radio mampu memberikan personal touch kepada pendengarna. Penyiar radio dikenal akrab dan seolah-olah menemani aktivitas orang yang sedang mendengarkanya. Selain itu, radio juga menawarkan kesempatan kepada pendengar untuk berimajinasi.

 Layaknya buku, radio hanya memuaskan khalayaknya melalui indera pendengaran saja. Namun karena hal ini juga, pesan di radio sulit ditangkap karena hanya dapat didengar tanpa dilihat. Perkembangan media berlanjut dengan penemuan televisi.




Berikut ini adalah timeline perkembangan radio dari waktu ke waktu :



Awalnya radio hanya digunakan untuk mengirim kode sinyal telegraf. Guglielmo Marconi mencoba mengirimkan pesan tersebut menggunakan gelombang elektromagnetik.



Tahun 1900 : Para penemu lain mencoba mengembangkan alat yang dinamai vacoom tube. Alat ini bisa digunakan untuk memperluas dan mendeteksi sinyal radio.



Tahun 1901 : Guglielmo Marconi berhasil mengirim sinyal kode  melewati Samudra Atlantik dari Inggris ke Newfoundland.

Tahun 1912 : Marconi mematenkan beberapa temuan untuk menyempurnakan sistem radio yang ia ciptakan.  Penemuan Marconi pada awalnya berfungsi sebagai alat komunikasi seperti telepon.

Tahun  1915 : David Sarnoff memperkenalkan radio sebagai media massa. 

Tahun 1916 : Lee Dee Forest menyiarkan kampanye pemilihan Presiden AS antara Wilson dan Hughes dengan menggunakan radio eksperimennya. Karena hal itu ia dianggap pelopor radio dan dijuluki “The Father of Radio”

Tahun 1918 : seseorang dari Universitas Kolombia yang bernama Edwin H Amstrong mencoba mengembangkan alat yang bernama Super Heterodyne Circuit yang berguna sebagai alat untuk menerima gelombang radio.

Tahun 1919 : Dr. Frank Conrad bereksperimen dengan menyiarkan music di radio, sehingga setahun sesudah itu, masyarakat AS telah dapat menikamti siaran radio yang teratur.




 



 Televisi Tabung (John Logie Baird 1920)


Penemu asal SkotlandiaJohn Logie Baird berhasil menunjukan cara pemancaran gambar-bayangan bergerak di London pada tahun 1925, diikuti gambar bergerak monokrom pada tahun 1926. Cakram pemindai Baird dapat menghasilkan gambar beresolusi 30 baris (cukup untuk memperlihatkan wajah manusia) dari lensa dengan spiral ganda. Demonstrasi oleh Baird ini telah disetujui secara umum oleh dunia sebagai demonstrasi televisi pertama, sekalipun televisi mekanik tidak lagi digunakan. Pada tahun 1927, Baird juga menemukan sistem rekaman video pertama di dunia, yaitu "Phonovision", yaitu dengan memodulasi sinyal output kamera TV-nya ke dalam kisaran jangkauan audio, dia dapat merekam sinyal tersebut pada cakram audio 10 inci (25 cm) dengan menggunakan teknologi rekaman audio biasa. Hanya sedikit rekaman "Phonovision" Baird yang masih ada dan rekaman-rekaman yang masih bertahan tersebut kemudian diterjemahkan dan diproses menjadi gambar yang dapat dilihat pada 1990-an menggunakan teknologi pemrosesan-sinyal digital. 





 Pada 1926, seorang insinyur HungariaKálmán Tihanyi, merancang sistem televisi dengan perangkat pemindaian dan tampilan yang sepenuhnya elektronik, dan menggunakan prinsip "penyimpanan isi" di dalam tabung pemindai (atau "kamera")

Pada 1927, seorang penemu Rusia, Léon Theremin, mengembangkan sistem televisi dengan mirror-drum yang menggunakan sistem "video terjalin" untuk menghasilkan resolusi gambar 100 baris.

Pada tahun yang sama, Herbert E. Ives dari Bell Labs berhasil mengirimkan gambar bergerak dari sebuah cakram 50-tingkap yang menghasilkan 16 gambar per menit melalui medium kabel dari Washington D.C. ke New York City, dan juga melalui gelombang radio dari Whippany, New Jersey. Ives menggunakan layar penayang sebesar 24 x 30 inci (60 x 75 cm). Subjek rekamannya termasuk salah satunya Sekretaris Perdagangan Amerika saat itu, Herbert Hoover.

Pada tahun yang sama pula, Philo Farnsworth berhasil membuat sistem televisi pertama di dunia dengan pemindai elektronik pada kedua perangkat tampilan dan pickup. dimana temuannya ini pertama kali ia demonstrasikan di depan media pers pada 1 September 1928




             
Di tahun 2012 ini, televisi pun semakin berevolusi sehingga menjadi alat mediator yang canggih sekali antara masyarakat dan dunia. Banyak sekali dampak yang diberikan Televisi bagi masyarakat. Baik itu positive maupun negatif. Salah satu contoh positif televisi adalah televisi sebagai penyampai informasi. Penyampai informasi ini maksudnya adalah dengan menyaksikan televisi, banyak informasi yang kita dapat dari berbagai belahan dunia, sehingga dapat memperluas wawasan kita. Akan tetapi, televisi juga dapat menimbulkan efek negative bagi penonton yang menyaksikan acara yang tidak edukatif bahkan cenderung membawa permusuhan di masyarakat luas


Mesin Ketik Manual (1910)


Mesin ketik manual mencapai desain yang mengalami standardisasi pada tahun 1910. Standarisasi ini antara lain tampak pada bentuk mesin ketik dan penempatan huruf-huruf dalam papan ketik. Inovasi yang muncul adalah penemuan tombol ”shift”. Tombol ini membuat satu tombol dapat mengetikkan dua buah karakter yang berbeda. Tombol ”shift” dapat membuat huruf-huruf menjadi huruf kapital. Di samping itu, tombol ini juga dapat digunakan untuk mengetik simbol-simbol tertentu, salah satunya adalah ”persen” (%).


Adapula model ”Barlet”, yang mempunyai tombol ”shift” ganda sehingga satu tombol mempunyai tiga fungsi yang berbeda. Inovasi ini membawa dampak positif kepada pihak produsen dan konsumen. Antara lain dalam hal pengurangan biaya produksi serta penyederhanaan dalam operasionalisasinya. Hal tersebut menyebabkan tingginya tingkat adopsi akan teknologi ini. Kelemahan dari penemuan tombol ”shift” ini terletak pada mekanismenya, yakni dalam pengoperasiannya membutuhkan tenaga yang lebih besar. Hal ini menimbulkan kesulitan ketika menggunakan tombol tersebut untuk mengetik karakter-karakter tertentu. Kemudian muncul penemuan tombol ”shift lock” yang merupakan cikal-bakal dari tombol ”caps lock”.


Inovasi mesin ketik lainnya muncul pada awal abad ke 20. Pada saat itu, mesin ketik dipasarkan dengan nama ”Noiseless” yang dikembangkan oleh Wellington Parker Kidder dan dipasarkan pada tahun 1917. Pada tahun 1929, mesin ketik ini mulai diproduksi. Penemuan ini gagal karena dianggap tidak berhasil menarik perhatian dan antusiasme konsumen. Dengan adanya kejadian ini maka beberapa peneliti menyimpulkan bahwa bunyi ”klak-klak” yang dihasilkan mesin ketik merupakan preferensi konsumen. Hal ini juga menyatakan bahwa klaim pengoperasian mesin ketik yang ’hening’ adalah tidak benar.

Mesin Ketik Elektrik

Pada tahun 1914 diciptakan sebuah mesin ketik yang dapat dioperasikan dengan daya tertentu. Model mesin ketik elektrik ini menyingkirkan hubungan mekanik langsung antara tombol-tombol dengan elemen yang menyangkut pada kertas.


IBM dan Remington Rand merupakan model mesin ketik yang terkemuka, hingga pada suatu saat IBM memperkenalkan mesin ketik ”IBM Selectric” pada tahun 1961, yang menggantikan typebar dengan typeball. Desain seperti ini memiliki banyak keuntungan antara lain yaitu kemudahan dan kelancaran dalam pengoperasian mesin ketik serta kualitas hasil ketik yang lebih tinggi.


Inovasi selanjutnya yaitu ”Correcting Selectrics”, sebuah fitur yang berfungsi untuk mengoreksi kesalahan pada hasil ketik. Cara kerja sistem ini yaitu selotip yang berada di depan pita karbon film dapat menghapus bubuk hitam pada pada karakter yang diketik di kertas. Ada dua tipe mesin ketik yang mempunyai konsep penjarakan proporsional, yaitu ”IBM Electronic Typewriter 50” dan ”Selective Composer”, yang dilengkapi dengan fitur justifikasi pada margin kanan.

 




Nasrullah Taufik (2012161313) = @nasrullahtaufik
Renata Navraticelio (2012161010) = @sisilrenata
Magdalena Fenisia Caroline  (2012160274) = @fenisiacaroline
Nani Aristrtia Pratiwi (2012160786) = @aristrianani
Alvian Ningsih (2012160752) = @vialvia